Noel Gallagher's High Flying Birds, Album Solo Dengan Cita Rasa "Oasis"

| Posted in


Mendengarkan Noel Gallagher bersama band barunya, Noel Gallagher's High Flying Birds dalam album terbaru mereka yang berjudul sama tak ubahnya seperti mendengarkan OASIS, band britpop asal Inggris yang merajai tangga lagu dunia di era ’90-an silam.Terlepas dari siapa yang memengaruhi siapa (Noel terhadap OASIS atau sebaliknya), rentang waktu 15 tahun jelas sesuatu yang tak mudah pudar begitu saja. Baik dari diri Noel maupun Liam – yang bersama dengan sisa anggota OASIS lainnya awal tahun ini membentuk band baru Beady Eye lalu merilis album “Different Gear, Still Speeding”.

Pecinta OASIS akan dikejutkan dengan permainan drum yang membuka lagu “Everybody's On The Run”, trek pertama album ini. Lagu ini cukup menghentak sekaligus memberi bocoran tentang corak album keseluruhan.“Dream On” ada di trek kedua dengan tempo sedang, ditingkahi akustik yang kuat. Lagu ini memiliki karakter reffrein yang mudah dihafal dan disenandungkan.“If I Had a Gun” menurutku adalah awal dari empat lagu terasyik dalam album ini. 

Temponya lambat dan cenderung memiliki tensi yang sama dan mirip dengan lagu balada lama milik OASIS, “Don't Go Away” (1997). Lagu ini sepertinya akan tinggal cukup lama dalam benak penikmat OASIS maupun Noel Gallagher melihat pengalaman mereka mengenang “Don't Look Back in Anger” dan “Don't Go Away”.Menyimak “The Death of You and Me” adalah sesuatu yang mengagetkan. Tempo lagu yang menjadi single unggulan album ini terkesan begitu beda dengan lagu-lagu lainnya. 

Mencomot begitu banyak unsur musik ‘60-an, lagu ini sebenarnya menawarkan rasa baru termasuk dengan munculnya ciri waltz plus terompet di interlude, cocok untuk seorang penyanyi solo ketimbang dibawakan band.Ciri terkuat keterlibatan musik OASIS paling kentara di lagu “(I Wanna Live in a Dream in My) Record Machine”. Lagu ini, baik dari struktur maupun karakter suara yang dihasilkan mengingatkan pada “All Around the World”, lagu penutup pada album legendaris yang mencuatkan nama OASIS pertengahan ‘90-an.Setelah “(Stranded On) The Wrong Beach” mengalun lugas tanpa ada catatan yang harus ditorehkan kepadanya kecuali cabikan bass Russell Pritchard (eks The Zutons) yang seolah menjaga tempo lagu tak terlalu ngedrop dibanding “AKA.

Broken Arrow” yang sudah terjaga dengan baik pada track sebelumnya.Secara garis besar, album ini memang cukup menawan terlebih bagi kalian yang sudah sekian lama rindu besutan karya OASIS atau setidaknya orang-orang yang dulu pernah bercokol di dalamnya.Namun bagiku pribadi, album ini sekaligus juga menjadiku semakin berharap semoga rencana reuni OASIS yang akan terjadi pada 2015 menjadi nyata dan bersama Liam, Noel bisa memainkan lagu-lagu di album solo ini.Bagaimanapun juga, bersama Liam, Noel lebih baik…setuju ga guys 

 sumber : id.omg.yahoo.com